Di sini kami jelaskan cetak kemasan meliputi rotogravure printing, cetak flexografi, sablon dan kemasan paper foil. Pengen tahu jenis cetak kemasan yang terbaik? Yuk baca ulasan kami hingga tuntas.
Saat ini, packaging atau kemasan merupakan salah satu unsur yang dapat meningkatkan penjualan produk. Kemasan mampu memberikan value added (nilai tambah) terhadap suatu produk. Oleh karena itu, produk dalam kemasan akan memiliki harga jual lebih tinggi bila dibandingkan dengan produk tanpa kemasan (jual curah).
Salah satu cara untuk meningkatkan nilai jual produk adalah menggunakan desain kemasan yang unik dan menarik. Dengan kemasan yang baik dan menarik, konsumen akan lebih tertarik untuk membeli produk yang dijual oleh seller.
Tahukah kamu bahwa fungsi utama kemasan bukanlah menarik perhatian konsumen? Lalu apa fungsi utama kemasan? Fungsi utama kemasan adalah untuk menjaga keawetan (daya tahan) produk yang ada di dalamnya.
Kemasan Fleksibel
Pernahkah kamu memperhatikan seksama penyusunan produk di rak-rak (shelf) display di supermarket maupun di warung-warung minimarket? Untuk mendapatkan perhatian pembeli, produk ditampilkan dengan kemasan beraneka bentuk, desain dan warna. Produk yang terlihat eye-catching dan menarik, memiliki peluang besar untuk dibeli oleh customer.
Buat anda para pengusaha skala kecil UMKM atau skala industri besar, perlu mengetahui bahwa sesungguhnya proses pengemasan produk hingga bisa nangkring di etalase toko dan warung minimarket cukup lumayan panjang. Industri kecil yang umumnya mengemas produk dengan kemasan aluminium foil polos atau plastik transparan yang dilabeli stiker mungkin kini perlu berpikir untuk menggunakan kemasan cetak (printing packaging). Terlebih lagi bila skala usahanya meningkat dan ingin ekspansi market.
Beruntungnya, kali ini Twinpack Indonesia akan membahas proses cetak untuk kemasan berbahan dasar plastik lentur (flexible packaging). Contoh kemasan fleksibel adalah kemasan minuman serbuk & snack (makanan ringan) yang terbuat dari bahan plastik, aluminium foil dan kertas. Kami tidak membahas kemasan plastik keras (rigid packaging) seperti cup/gelas dan botol.
Macam-macam Proses Cetak Kemasan
Proses Cetak untuk kemasan fleksibel umumnya terbagi menjadi 2 macam, yaitu:
- Proses cetak dalam (reverse printing), termasuk didalamnya Rotogravure dan Flexo Gravure,
- Proses cetak luar (surface printing) termasuk didalamnya cap/stempel dan sablon.
Cetak Kemasan Rotogravure

Pengertian teknik cetak rotogravure
Secara etimologi, rotogravure terdiri dari 2 kata yaitu, roto dan gravure. Roto artinya berputar, sedangkan Gravure artinya ukir. Secara terminologi, pengertian teknik cetak rotogravure kemasan adalah proses pencetakan gambar/desain label pada kemasan menggunakan silinder berputar yang telah diukir (engrave) dan diberi warna.
Proses cetak rotogravure
Teknik/proses cetak rotogravure dimulai dengan memisahkan desain menjadi beberapa unsur warna penyusunnya. Kemudian, desain tersebut diukir (engrave) ke sebuah silinder. Setiap silinder hanya berisi satu warna penyusun desain. Selanjutnya, dari silinder inilah, tinta dipindahkan ke permukaan kemasan (film plastik) secara berurutan untuk setiap warna.
Dari sini, kamu bisa jelaskan ke temanmu tentang apakah kegunaan teknik cetak rotogravure kan?
Kelebihan cetak rotogravure
Cetak rotogravure tergolong dalam jenis cetak dalam atau Cetak Reverse. Karena dicetak di bagian dalam plastik proses rotogravure disebut juga dengan cetak dalam atau reverse printing. Jadi, jangan bingung karena proses rotogravure namanya banyak.
Kelebihan cetak rotogravure adalah mampu menghasilkan kemasan produk dengan kualitas dan tampilan (appearance) paling bagus. Lihat hasil cetak kemasan standing pouch pada video berikut ini.
Anda bisa menjumpai contoh produk-produk yang menggunakan teknik cetak rotogravure di supermarket dan minimarket. Beberapa contoh produk ternama seperti kopi kapal api, Kopi Luwak, Indomie, Rinso dan lain-lain menggunakan mesin cetak rotogravure untuk kemasannya.
Harga cetak kemasan rotogravure
Kisaran harga cetak kemasan rotogravure yang dibutuhkan lumayan besar. Anda perlu menyiapkan anggaran biaya (budget) yang cukup.
Sebagai ilustrasi/contoh: Anda ingin membuat kemasan sachet kopi ukuran 20 gram seperti Kopi kapal api atau kemasan minuman bubuk kesehatan/kecantikan seperti Roove, Byoote, Armoura (diproduksi perusahaan maklon minuman, PT Lumbung Pangan Bogor), SayBerry, dll. Kisaran dana yang diperlukan untuk kemasannya saja sekitar Rp 60 juta-an, dengan jumlah kemasan sachet yang dihasilkan sekitar 600 ribu-an pcs.
Dengan asumsi kemasan sachet 20 gram dan jumlah sachet 600k, maka kapasitas produksi (penjualan) Anda sudah sekitar 12 ton (20 gram per sachet x 600 ribu sachet). Jika anda merencanakan produk akan terserap pasar dalam waktu 3 bulan maka minimum penjualan Anda sekitar 4 ton setiap bulan. Sudah tentu untuk bisa menjual sebanyak itu kita memerlukan biaya tambahan seperti biaya produksi, biaya marketing, dll. Setidaknya kita harus merogoh 100-200 juta, Bray!
Tapi jangan sedih atau putus harapan,,, kami menyediakan konsultasi bila Anda hanya punya uang separuh dari itu !!
Cetak flexografi
Teknologi/teknik cetak flexografi juga diaplikasikan untuk pencetakan label di atas plastik. Umumnya teknik cetak flexografi lebih sering dijumpai pada pembuatan label/stiker untuk ditempelkan ke botol.
Mesin cetak flexografi lebih pendek dan drum atau pelat silinder berukuran lebih kecil. Hal ini menjadikan teknologi cetak flexografi memiliki kemampuan yang lebih terbatas dibandingkan mesin Rotogravure.
Keunggulan cetak flexografi adalah aplikasinya pada desain kemasan yang lebih sederhana dan dominan text. Bila label kemasan lebih didominasi teks maka flexografi adalah pilihan terbaik.
Dalam artikel ini, kami tidak menjelaskan lebih detail untuk proses cetak flexografi.
Sablon Kemasan
Apa itu sablon kemasan?
Sablon disebut juga dengan Cetak Surface (Cetak Luar). Sablon merupakan teknologi percetakan yang usianya sudah lama dan termasuk sederhana. Sablon merupakan teknologi murah dengan biaya rendah, bisa dikerjakan dengan jumlah sedikit sekalipun. Itulah kelebihan cetak sablon kemasan.
Tak jarang cetak sablon kemasan ini menjadi solusi bagi industri UMKM dalam rangka sarana Branding produk, cukup mencetak brand berupa Logo dan teks nama produk pada plastik kemasan.
Contoh sablon kemasan
Contoh cetakan sablon kemasan yang paling sederhana adalah kemasan plastik belanja (shopping bag), kantong gula ukuran setengah atau 1 kg di pasar tradisional, kemasan kopi, kemasan keripik, dll.
Kekurangan sablon kemasan
Kemampuan sablon untuk diaplikasikan pada kemasan modern sungguh terbatas. Keterbatasan sablon meliputi alat, keahlian orang dan jenis kemasan yang dipakai.
Meskipun terbatas, sablon dapat mencetak kemasan dengan berbagai warna sederhana. Maksudnya adalah desain kemasan sederhana dengan 1 warna saja yang bisa dicetak dengan sablon. Tidak bisa bertumpukan warna dan terlalu banyak warna.
Sama seperti proses cetak kemasan lainnya, proses sablon juga dilakukan satu per satu tiap warna. Sehingga jika terdiri banyak warna maka prosesnya membutuhkan waktu lebih lama dan lebih sulit.
Saran kami untuk cetak sablon ini gunakan 1 warna saja tetapi desain yang menarik sehingga identitas Brand tercipta lebih menarik.
Selain memiliki keterbatasan pada warna dan desain, sablon juga memiliki keterbatasan bila diaplikasikan kemasan multilayer seperti kemasan alufoil. Hasil cetakan sablon sangat terbatas dalam hal tampilan karena keterbatasan warna dan teknik cetaknya.
Kemasan Paper Foil dengan Teknologi Digital Printing
Apa itu kemasan paper foil?
Digital Printing dengan produknya kemasan Paper Foil sedang tren di kalangan UKM saat ini. Teknik pembuatanya adalah desain dicetak di atas paper/kertas yang selanjutnya ditempel dengan aluminium foil.
Teknologi pembuatan kemasan paper foil sederhana ini muncul dari tangan kreatif pelaku percetakan buku. Berangkat dari sistem laminasi (plastik dan kertas) yang biasa diaplikasikan pada cover buku, perusahaan percetakan mengadopsinya dengan menempelkan kertas (berisi desain yang sudah dicetak) dengan alufoil.
Kelebihan kemasan paper foil
Keunggulan kemasan paper foil adalah kemasan bisa dicetak dengan beragam warna (multicolour) sehingga lebih menarik dibanding sablon yang terbatas. Selain itu, karena proses pembuatan kemasan bag/pouchnya dilakukan secara manual (dengan mesin sealer dan laminating buku) maka minimum order pembuatan kemasan paper oil juga relatif lebih rendah. Hal ini sangat cocok bagi industri kecil dan UMKM yang memiliki budget terbatas di kemasan.
Kekurangan kemasan paper foil
Kekurangan teknologi ini adalah fungsi utama kemasan untuk mempertahankan umur simpan (shelf life) produk tidak terpenuhi. Proses pembuatan bag/pouch yang semi manual menjadikan kualitas bag atau pouch yang dihasilkan kurang sempurna. Hasil laminasi dan seal yang mudah terkelupas menjadikan produk jadi cepat rusak.
Bila kemasan paper foil diisi kopi atau minuman yang mengandung gula, maka diperkirakan dalam 1 bulan produk sudah menggumpal. Bila dijadikan kemasan snack atau makanan ringan, maka produk tersebut bisa lebih cepat melempem atau rusak cita rasanya. Selain itu, kemasan paper foil juga sangat rawan terhadap kerusakan pada saat proses handlingnya.
Kemasan paper foil hanya cocok untuk diaplikasikan pada produk camilan (snack) yang beratnya kurang dari 200 gram. Pasalnya, bahan dasar yang berupa kertas dan kekuatan seal yang lemah menjadikan jenis kemasan ini tidak kuat untuk berat produk lebih dari 200 gram.
Sebenarnya, harga kemasan paper foil terbilang lumayan mahal meskipun minimum order quantity-nya (MOQ) bisa lebih sedikit.